Sabtu, 30 Agustus 2008

Telapak Kaki

temaram lampu berjajar dipinggir jalan
dengan beribu-ribu bahkan berjuta Mega W.
dengan didampingi bola lampu besar diatas langit
yang setiap malam terlihat tersenyum
memandang gerak langkah anak-anak kecil
bermain di depan teras rumah
namun senyum bola lampu besar itu
membuat segumpal darah
yang berada di dalam dadaku ini
terasa teriris oleh tajamnya silet
sementara gerak
langkah telapak kaki
teruntai oleh terjangan ombak
terjebak dalam jurang yang curang
di tambah balutan tembok tinggi, besar serta kokoh
ombak itu.......
jurang itu.......
tembok itu.......
penuh teka teki
talapak kaki hanyalah
memiliki sebuah angan-angan....rencana....dan langkah awal......
kini telapak kaki
terdiam tanpa ada tujuan yang jelas
senyum......tertawa....dengan khas candanya
yang selalu berkembang hanyalah
untuk menutupi sesuatu yang terpendam.......
SEMUA ITU HANYALAH UNTUK SANG KEPERCAYAANNYA YANG ENTAH PERGI KEMANA.....
????????????????????????????????????????????????????????????????????